Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 12 Maret 2013

Sejarah Pembangunan Tembok Besar China


Sejarah Pembangunan Tembok Besar China Menghabiskan Waktu Lebih 2000 Tahun

Jika Anda datang ke Negeri China atau disebut juga dengan Negeri tirai bambu, tidak lengkap rasanya jika Anda tidak mengunjungi tembok china, yang merupakan tembok yang membentang sepanjang 7.000 kilometer di perbukitan China. Dari tembok tersebut memiliki nilai sejarah hidup manusia di era kerajaan China dan menjadikannya sebagai tujuh keajaiban dunia.

Dibalik seni yang begitu indah, tembok China memiliki nilai sejarah yang luar biasa, dan tembok ini merupakan salah satu dari tujuh ke ajaiban dunia. Pada zaman masa kerajaan China, tembok ini digunakan sebagai benteng pertahanan militer kuno yang menghabiskan waktu atau masa pembangunan yang sangat lama dengan ukuran paling besar di dunia. Tembok China terlihat megah melintang mulai dari bagian barat sampai ke bagian timur Cina dengan panjang 7.000 kilometer!.


Sejarah Pembangunan Tembok China di sepanjang Danau Great Wall dapat dicari sampai abad ke 9 Sebelum Masehi. Pada masa itu pemerintah di bagian tengah China menyambung benteng dan menara api menjadi satu tembok yang panjang. Sambungan tersebut merupakan tempat penjagaan tentara di perbatasan dengan tujuan untuk lebih mudah mengetahui adanya serangan etnis tertentu yang datang dari bagian utara Cina.

Pada masa pemimpin Chunqiu, antara kerajaan memang sangat sering berperang. Dan Negara atau kerajaan bagian yang dipimpin pangeran semata-mata demi keamanan, lalu berturut-turut membangun tembok besar sebagai benteng pertahanan diatas bukit dan gunung yang terletak di daerah perbatasan.


Pada tahun 221 SM, Kaisar Qinshihuang mengeluarkan perintah, tembok-tembok yang telah dibangun oleh berbagai negara bagian disambung menjadi satu tembok besar, dan berfungsi sebagai kubu pertahanan untuk mempertahankan serangan pasukan kavaleri etnis nomadik di padang rumput Mongolia yang terletak di Cina Utara.

Pada masa itu Tekbom China memiliki panjang mencapai 5.000 kilometer lebih, dan pada masa pemerintaha dinasti Qin, tembok China kembali diperpanjang sampai mencapai 10.000 kilometer lebih. Dalam catatan sejarah pembangunan tembok china, telah menghabiskan waktu selama lebih dari 2000 tahun dengan berganti pengusa di berbagai zaman yang tidak pernah berhenti dalam membangun tembok tersebut hingga mencapai total panjangnya mencapai 50.000 kilometer. Ini merupakan ukuran panjang yang cukup untuk mengitari bumi satu kali lebih.


10 ribu Li
Tembok China yang kita lihat dibangun sekitar pada zaman Dinasti Ming yang berkuasa antara tahun 1368 sampai 1644. Sementara ujung baratnya berpangkal pada benteng Jiau yang terletak di Propinsi Gansu, Cina Barat, sedangkan ujung timur terletak di pinggir Sungai Yalu yang terletak di propinsi Liaoning, Cina Timur. Terhitung dari barat sampai ke timur, tembok china telah melewati 9 provinsi, kota dan daerah otonomi sepanjang 7.300 kilometer, dan sama dengan 14 ribu li China.

Sementara itu "Tembok besar tersebut disebut sebagai tembok panjang 10 ribu li di Cina," di ungkapkan oleh Li Wuhan, yang berperan sebagai pemandu wisata sebuah biro perjalanan di Beijing. Dengan demikian, tidak cukup satu hari untuk kita menjalani panjangnya Tembok China.

Sebagai benteng pertahanan, tembok china dibangun mengikuti arahnya puncak pergunungan. Topografi yang dilintasi sangat rumit dan rawan. Untuk menyesuiakan diri dengan berbagai topografi, pelaksanaan pembangunan tembok china menerapkan struktur yang luar biasa dan berbeda-beda. Semuanya menunjukkan kecerdasan nenek moyang bangsa Cina tentunya.


Tembok China yang berliku-liku memanjang dan menyusuri puncak pegunungan hampir mustahil untuk ditaklukkan oleh musuh pada zaman dahulu. Karena gunung dan lereng yang terjal menjadi kendala untuk bisa dilewati.

Menurut Li sebagai pemandu wisata di Beijing, di tubuh tembok besar dibangun dengan batu besar berbaur dengan tanah dan batu pecahan, dengan ketingian tembok mencapai 10 meter dan lebar 5 meter, yang diperkirakan cukup untuk 4 ekor kuda yang ditunggangi pasukan perang berpatroli berdampingan.

Dengan adanya benteng tersebut, tentara sangat mudah untuk melakukan manuver serta mengangkut bahan pangan dan senjata. Pada sisi dalam tembok telah dilengkapi dengan pintu dan tangga untuk naik turun.

Tembok china dibangun dengan benteng atau menara api pada setiap bagian. Pada masing-masing menara api itu, Anda dapat menyaksikan pemandangan alam yang begitu indah. Sementara itu, liku-liku anak tembok menjadikannya bentuk yang unik yang dapat kita saksikan.

Pada masanya, didalam menara api tersimpan senjata dan bahan pangan. Seluruh menara api akan dinyalakan bila musuh datang, sehingga kabar tersebut langsung disampaikan ke seluruh negeri dalam waktu yang sangat singkat.

Selain tempat penyimpanan berbagai keperluan, benteng dan menara api yang terdapat ditembok China juga difungsikan sebagai tempat istirahat bagi prajurit pada waktu damai, sekaligus kubu pertahanan untuk menangkis serangan musuh pada waktu berperang. Jika Anda berjalan di tembok China, Anda dapat menggunakan menara api tersebut sebagai tempat melepaskan lelah setelah berjalan sekian kilometer menapaki anak tangga.

Loteng Wisata
Bagian penting tembok China adalah lintasan strategis antara celah gunung, dan perbatasan gunung biasanya dibangun loteng gerbang itu tidak hanya tampak megah, akan tetapi mencerminkan seni arsitektur yang cemerlang pada zaman China Kuno.

Kini sebagian loteng gerbang tersebut telah berubah, dan dijadikan sebagai obyek wisata, seperti loteng gerbang Shanhaiguan, yang terletak diujung timur, dan dijuluki sebagai Loteng gerbang nomor satu China. Sementara Loteng Gerbang Juyongguan Sektor Badaling terletak di sekitar Beijing. Ditempat ini, para wisatawan dapat menikmati udara segar dengan pegunungan yang indah sambil mencicipi jajanan Cina di cafe yang telah disediakan.

Selain dari pada itu, wisatawan dapat menyewa busana kaisar untuk foto-foto dengan latar belakang kelokan anak tangga Tembok Besar. Untuk sekali menyewa busana tersebut, Anda dikenakan biaya sebesar 10 yuan, dan jika dirupiahkan berkisar Rp. 1.100 per 1 yuan.

Tidak hanya bisa menyewa busana dan berfoto-foto, namun Anda juga dapat membeli cendera mata khas China yang banyak dijual di Tembok China, dengan kisaran harga antara 5 sampai 75 yuan, yakni, mulai dari gantungan kunci, lukisan miniatur tembok China, dan topi serta berbagai cendera mata yang dapat Anda jadikan sebagai kenang-kenangan.

Fungsi tembok China yang dulunya sebagai kubu pertahanan militer kini sudah tidak terlihat lagi, dan yang dapat anda nikmati adalah keindahan arsitekturnya yang tetap masih melekat dan membuat Anda terkagum-kagum. Keindahan tembok tersebut tercermin pada kemegahannya, kekuatan, dan kebesaran serta tata letaknya diatas gunung. Bagaimana kejauhan mata Anda memandang, maka akan terlihat sejauh lekukan tembok china masih terlihat, bagaikan naga besar yang menggeliat menyusuri pegunungan.

Kini tembok china telah menjadi tempat wisata dunia, dan merupakan hasil jerih payah yang dilengkapi dengan sejuta sejarah nenek moyang rakyat China pada zaman kuno. Jika Anda melihat dari jarak dekat, tembok tersebut penuh dengan daya tarik seni arsitektur yang beraneka ragam. Mungkin kita semua tidak dapat membayangkan, bagaimana bisa membangun tembok tersebut, sementara pada masanya belum dilengkapi dengan alat berat seperti zaman sekarang ini.

Setelah Anda melangkah kaki menaiki anak tangga dan melewati beberapa benteng dan menara api, Anda bisa dapatkan sertifikat atau hero card, yang dapat Anda jadikan sebagai sebagai bukti bahwasanya Anda telah mampu dan berhasil menapaki tembok China. Untuk mendapatkan sertifikat Anda dikenakan biaya sebesar 15 Yuan, dan untuk mendapatkan Hero Card, Anda harus membayar sebesar 40 Yuan.

Begitu Anda melangkah di gerbang masuk, Anda akan terlintas dipikiran, inilah keajaiban dunia, dan selanjutnya Anda akan menikmati kemegahan dan keindahan di sekeliling alam tembok besar Cina, yang dapat Anda jadikan sebagai pengalaman yang sangat mengasyikan. Kini tembok China sudah menjadi simbol kebanggaan bangsa Cina. Pada tahun 1987 silam, Tembok Besar China dicantumkan dalam daftar warisan dunia oleh PBB.

Sejarah lem Perekat


Lem, atau disebut juga perekat, adalah bahan lengket, biasanya berupa campuran cairan dalam keadaan semi-cair, yang dapat merekatkan bersama antara 2 item (benda) atau lebih.Lem dapat berasal dari sumber alam atau sintetis, seperti  dari bagian tumbuhan atau hewan, maupun bahan kimia dari minyak. Jenis bahan yang dapat berikatan yang luas namun mereka sangat berguna untuk ikatan bahan yang tipis. Lem mengeras dengan pelarut pada suhu kamar atau dengan mengeksposkannya ke suhu yang ditingkatkan.Lem terbentuk ketika suku kuno menemukan bahwa tulang-tulang, kulit, kulit, otot , dan jaringan penghubung lainnya dari hewan dapat diproses untuk menghapus kolagen, protein dalam jaringan. kolagen itu lengket dan berguna untuk merekatkan sesuatu bersama-sama. Susu padat, yang dikenal sebagai kasein, dan albumin darah juga dapat digunakan sebagai dasar untuk lem. Serum albumen kering dari darah sapi yang menggumpal (gumpalan bersama-sama) saat sedang dipanaskan dan menjadi tidak larut dalam air.Lem ikan juga dibuat dari kepala, tulang, dan kulit ikan, tapi lem ini cenderung terlalu tipis dan kurang lengket. Dengan bereksperimen, orang purba menemukan bahwa bladder udara beragam jenis ikan yang dihasilkan lem putih yang jauh lebih memuaskan dan hambar. Kemudian disebut isinglass atau ichthocol.Ada tiga kelas zat perekat dan yang tidak mengandung bahan kimia, senyawa, atau aditif berteknologi tinggi; seperti lem tulang ini, lem-hide atau lem kulit, dan lem ikan. Secara teknis, zat lengket lain yakni Adhesivesgum, atau semen, walaupun konsumen cenderung menggunakan istilah tersebut secara bergantian.Tanaman juga telah digunakan untuk memproduksi perekat kolektif yang disebut perekat nabati. Bahan-bahan inidispersible atau larut dalam air dan biasanya dibuat dari pati yang membentuk banyak butiran dan sayuran. Gum alam termasuk gel, dari koloid dalam tumbuhan laut, algin yang berasal dari rumput laut , dan gum arabic, sebuah ekstrak dari pohon akasia (juga dikenal sebagai pohon karet). Substansi yang disebut lem laut digunakan untuk mendempol jahitan, tapi terdiri dari tar atau pitch dan tidak benar-benar glue.Lem sederhana dapat dibuat di rumah dengan mencampur tepung terigu dan air. Lem ini akan merekatkan potongan-potongan kertas bersama. Banyak seni yang dapat dibuat menggunakan lem. Clipping (kliping) adalah karya seni yang dibuat dengan menggunakan lem untuk merekatkan benda-benda berwarna ke kertas.Beberapa lem dapat dibuat untuk menahan air masuk perahu, bangunan, atau kendaraan. Dalam kasus ini, lem bisa disebut ca(u)lk. Beberapa bahan buatan manusia, seperti bahan seperti kayu, dibuat menggunakan lem untuk merekatkan potongan-potongan kecil bahan atau bubuk.Banyak lem yang aman, namun banyak jenis lem yang mengandung bahan kimia berbau menusuk. Beberpaa orang menghirup lem seperti itu untuk merasa nyaman. Terkadang orang salah menghirup uapnya. Ini amat tidak baik karena bahan kimia itu sering beracun dan bisa menyebabkan kerusakan otak ataupun sakitAsal-usul Lem/PerekatPerekat tertua, sekitar tanggal 200.000 SM, adalah tombak dari batu serpih terpaku pada sebuah kayu dengantar-birch-kulit kayu, yang ditemukan di Italia pusat. Penggunaan perekat senyawa untuk tangkai tombak batu ke dalam kayu kembali terpakai untuk putaran tanggal 70.000 SM. Bukti untuk ini telah ditemukan di Gua Sibudu , Afrika Selatan dan perekat senyawa yang digunakan dibuat dari tanaman karet dan oker merah.Literatur lain menyebutkan, lem sudah ada sejak tahun 4000 SM. Pada situs zaman prasejarah ditemukan jenazah bersama makanan dalam tempat keramik pecah, yang direkatkan kembali dengan resin dari getah pohon.Berdasarkan keramik 6000 tahun, menunjukkan bukti perekat perekat hewan yang dibuat oleh rendering produk hewan seperti gigi kuda. Di kuil Babilonia pun ditemukan sejumlah patung dengan biji mata dari gading yang ditempelkan dengan tar di rongga mata. Ini bukti bahwa Selama masa Babilonia, lem tar  digunakan untuk menempelkan patung danmampu bertahan selama 6000 tahun.Referensi tertulis pertama tentang cara membuat dan memakai lem baru muncul tahun +2000 SM. Sejumlah lukisan dinding menampilkan secara mendetail proses pemakaian lem pada kayu. Berbagai benda seni dan perabot dari makam para Firaun Mesir menampilkan peran lem binatang sebagai perekat atau pelapis. Oleh bengsa Mesir lem binatang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan perabotan, gading , dan papirus.Di tahun 1-500, semenjak Romawi dan Yunani mengembangkan seni pernis dan pelapisan kayu, makin berkembang pembuatan lem dari binatang dan ikan. Bangsa Romawilah yang pertama kali memanfaatkan tar dan lilin lebah untuk mendempul papan di perahu dan kapal. Pada masa ini pula ditemukan lem baru, yakni lem putih telur. Lucunya, lem ini mengandung bahan alamiah aneh seperti darah, tulang, kulit, susu, keju, sayuran, dan biji-bijian.Selain untuk merekatkan, lem juga ampuh membuat orang jadi tersohor. Konon, Jenghis Khan bisa mengalahkan musuh-musuhnya karena kekuatan senjata pasukannya. Busur mereka dibuat dari kayu jeruk lemon yang sudah dilapisi zat tertentu, lalu dengan lem batang itu disatukan dengan tanduk kerbau. Sayangnya, ramuan lem itu tak tercatat baik.Semenatara itu di China, rahasia kekuatan dan kekokohan Tembok Cina ada pada bahan perekatnya yang tidak lain adalah ketan. Ternyata ketan ini ikut dimasukkan ke dalam campuran semen yang digunakan untuk membuat Tembok Cina. Campuran itu menggabungkan bahan anorganik yaitu kalsium karbonat dengan bahan organik amilopektin. Menurut laporan jurnal American Chemical Societ, amilopektin inilah yang membuat struktur jadi lebih padat, jadi tidak heran kalau Tembok Besar Cina kokoh berdiri dari ratusan tahun lalu sampai sekarang. Hmm... kira-kira berapa kwintal ketan yang diperlukan ya?!Suku asli Amerika bagian timur menggunakan campuran cemara-gusi dan lemak sebagai perekat untuk lapisan fashion tahan air dalam birchbark kano mereka. Demikian pula formula lem untuk melapis kayu yang sudah diproses khusus untuk membuat biola ajaib Antonio Stradivari. Meski sudah dicari dengan alat paling canggih pun, formula itu belum juga tersingkap.Pada abad pertengahan Eropa, putih telur digunakan sebagai perekat untuk menghias perkamen dengan daun emas.Perubahan fenomenal sejarah lem terjadi tahun 1700-an, saat berdiri pabrik lem komersial pertama di Belanda yang memproduksi lem binatang. Setengah abad kemudian, pada 1750-an, paten pertama dikeluarkan di Inggris untuk lem dari ikan. Dengan cepat disusul terbitnya sejumlah paten untuk alternatif bahan pembuat lem dari bahan karet alam, tulang hewan, ikan, kanji, dan kasein. Sedangkan pabrik pengolahan lem berbahan itu mulai banyak berdiri di AS tahun 1900-an.Padahal, konon pembuatan Candi Borobudur juga memakai putih telur sebagai perekatnya. Bisa dibayangkan, berapa ton telur yang dibutuhkan, dari telur ayam, bebek, ataupun angsa?!Kasein sendiri pertama kali digunakan di Swiss pada tahun 1800-an sebagai lem kayu. Sampai hari ini, sering nampak digunakan untuk lem kantong belanja.Pengaruh Revolusi Industri tampak dengan ditemukannya bahan dasar baru lem, yakni plastik. Tahun 1920 - 1940-an plastik dan karet sintetis mulai diproduksi. Maka, lem pun menjadi lebih kuat, lentur, cepat menempel, tahan terhadap suhu dan bahan kimia.Sekarang, kebutuhan apa pun, dari kuku patah hingga untuk operasi kecil, masing-masing sudah ada jenis lemnya, dan dijamin bakal lengket.